"Kota Madinah yang tenang, Masjid Nabawi yang indah", 2019
Wah tinggal 2 artikel lagi ya, Madinah dan Mekkah. Yang ketinggalan, ini link sebelumnya :
Link Part 1 - Persiapan Umrah.
Link Part 2 - Scoot Airlines.
Link Part 4 - Mekkah.
Sebelum memulai artikel, aku kasih kisi-kisi dulu ya, buat selama disana apa yang perlu dipahami, karena sering disebut :
1. Miqat.
Adalah batas bagi dimulainya ibadah Haji (batas-batas yang telah ditetapkan). Apabila melintasi Miqat, seseorang yang ingin mengerjakan Haji perlu mengenakan kain ihram dan berniat ihram.
Bagi yang datang dari Madinah, tempat Miqat-nya di Masjid Bir Ali.
Bagi yang di Makkah, keluar dari tanah haram Makkah yaitu sebaiknya di Ji'ranah, Tan'eim atau Hudaibiyah.
Saat sudah ambil Miqat, tidak boleh menggunakan wewangian, seperti cuci tangan dengan sabun wangi, menggunakan tisu basah, menggunting kuku, dll. Akan dikenakan denda atau Dam.
2. Dam.
Setelah niat ihram, jika memburu binatang, menggunting kuku, membuang, mencabut, menggunting rambut atau bulu dari anggota tubuh, memakai pakaian yang dilarang dalam ihram (pria dilarang berpakaian yang berjahit, tapi untuk wanita tidak apa-apa), memakai wangi-wangian, dan berhubungan suami-istri akan dikenakan Dam.
Adapun dendanya bisa menyembelih seekor kambing atau bersedekah kepada 6 orang fakir miskin atau berpuasa 3 hari. Tapi ada juga Dam yang lebih besar, menyembelih seekor unta, atau bersedekah seharga seekor unta, atau berpuasa sebanyak hitungan setiap mud makanan yang dibeli seharga satu ekor unta, jika berhubungan suami-istri.
3. Tawaf.
Kegiatan mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali. Enaknya di malam hari. Karena selain sejuk, akan lebih sepi. Putaran berlawanan arah jarum jam, dan dimulai dari titik Hajar Aswad, ada lampu hijaunya sebagai penanda.
4. Sai'.
Berjalan sempurna tujuh balikkan, tapi ada area lampu hijau, kapan berlari kecil. Dari Shafa ke Marwah dihitung satu balik, dari Marwah ke Shafa adalah balikkan kedua. Berawal di Shafa dan berakhir di Marwah. Baca juga sejarah tentang Sai' biar menambah ilmu.
5. Tahallul.
Mencukur minimal 3 helai rambut setelah Sai'. Biasanya yang pria sekalian dibotakin juga.
6. Hajar Aswad.
Batu yang diyakini berasal dari surga, ditemukan Nabi Ismail dan diletakan Nabi Ibrahim. Dahulu kala batu ini memiliki sinar yang terang dan dapat menerangi seluruh jazirah Arab. Batu Hajar Aswad ditaruh di sisi luar Kabah, dan untuk menciumnya sulit karena berdesak-desakan.
7. Multazam.
Dinding Ka’bah yang terletak di antara Hajar Aswad dengan pintu Ka’bah yang disebut sebagai Multazam. Tempat ini diyakini sebagai salah satu dari beberapa maqam ijabah yang ada di sekitar Baitullah, tempat yang makbul untuk berdoa.
8. Raudhah.
Lokasi berdoa yang paling sering dikunjungi, “Tempat yang di antara rumahku (Nabi Muhammad SAW dan mimbarku adalah Raudhah (taman) di antara taman-taman surga.", HR. Bukhari. Kawasan Raudhah ditandai dengan karpet berwarna hijau muda, bukan warna karpet merah seperti di dalam masjid Nabawi. Jadi berdoa disini akan berdesakan karena hanya muat beberapa puluh jamaah saja.
Jam ke Raudhah untuk perempuan hanya 3 kali, sesudah Subuh menjelang Zuhur, ba'da Zuhur hingga Ashar dan setelah Isya' sampai tengah malam.
9. Pintu Masjid.
Jumlahnya ada banyak sekali dan jika ada lampu merah artinya sudah penuh. Cara menghafalnya sulit, jadi sebaiknya selalu dicatat saja mana yang terdekat dengan hotel. Karena kadang bertanya pada Askar juga belum tentu tahu.
10. Waktu Adzan dan Iqomah.
Bagi jamah pemula, mengetahui jeda waktu Adzan ke Qomat berguna untuk memperkirakan waktu. Saat Subuh akan ada 2 kali Adzan, satu untuk membangunkan, satu lagi panggilan shalat. Iqomah Subuh 25 menit setelah Adzan. Untuk Dzuhur, Ashar & Isya 20 menit setelah Adzan. Sedangkan maghrib 5 menit setelah Adzan.
Nah inilah Masjid Nabawi, di dalam tidak boleh membawa kamera besar, biasanya orang-orang memakai smartphone atau mini pocket camera yang lebih kecil dari smartphone. Indah banget ya arsitekturnya, tiap di dalam kalau melihat ke langit-langit mesjid bisa lama karena kagum.
Dan di luar pun sama juga bagusnya. Kalau diluar boleh bawa kamera besar SLR atau mirrorless. Jadi bawa kameranya jangan pas jam mau shalat karena Askar (petugas) akan membuka semua tas dan melarang membawanya ke dalam masjid, kecuali kamu shalat di halaman.
Agenda Umrah 9 hari :
Hari 1, Jakarta - Singapore - Jeddah
Penerbangan dengan Scoot Airlines dari Terminal 3 CGK. Handling bandara oleh Zamzam Travel dari @gtour.id. Semua urusan check-in, bagasi dan imigrasi sudah diurus, sehingga kita hanya duduk manis dan masuk ke gate bandara. Ga pakai antri dan apalagi ngurus sendiri. Proses ini memang dilakukan untuk seluruh jamaah yang menggunakan Zamzam Travel.
Tiba di bandara Changi Singapura, transit sebentar lalu lanjut untuk penerbangan ke bandara International Jeddah. Perjalanan ke Jeddah sekitar 9 jam. Setelah sampai dan melalui proses imigrasi, jamaah langsung berangkat menuju Madinah dengan menggunakan bus sekitar 5 jam.
Hari 2, Madinah
Check-in di hotel Nokhba Royal Inn, sangat dekat sekali dengan pintu utama masjid Nabawi (jalan 3 menit), dan sudah bintang 5 jadi nyaman secara keseluruhan. Kemudian langsung shalat Subuh di Masjid Nabawi, dan setelah itu kembali ke hotel untuk sarapan.
Keindahan Masjid Nabawi sebagai masjid terbesar di dunia ini, selain suasananya tapi kecanggihannya juga. Apalagi lihat payung-payung otomatis dibuka ditutup, rasanya seperti sulit dijelaskan. Di luar jam shalat, kita bisa tour keliling Masjid dan melihat beberapa tempat, seperti mengunjungi Jannatul Baqi (ini hanya untuk pria), atau keliling dari ujung ke ujung supaya tahu spot-spot shalat lainnya.
Yang mengesankan ketika menginjakan kaki di hari yang terang, adalah suasana orang beribadah yang bisa kita lihat jelas raut wajahnya. Semua tampak bahagia campur haru, karena beribadah disini memang rasanya menenangkan.
Ketika pergantian waktu, seperti matahari terbit dan tenggelam, sempatkan melihat indahnya. Jika hendak mengambil foto, ini juga waktu terbaik untuk mendapatkan foto yang berbeda di kala siang hari.
"Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom. Shalat di Masjidil Harom lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya", HR. Al-Bukhari No. 1190 dan Muslim No. 1394.
Artinya, 1 shalat fardhu di sana lebih baik dari di kampung halaman selama lebih dari 55,5 tahun. Jika seorang yang beribadah Umrah shalat 5 waktu saja di sana, itu lebih baik dari shalat di kampung halaman dia selama lebih dari 275 tahun. Luar biasa sekali ya pahalanya.
Seperti apa gambaran kota Madinah?
Tenang dan lebih tradisional. Kebanyakan toko juga berada di pasar atau ruko seperti ITC. Hampir semua gedung dan hotel bentuknya sama dengan mayoritas warna cat dinding krem. Mobil disini juga entah kenapa semuanya penuh baretan, dan hampir ga ada yang mulus, sementara di Mekkah apalagi di Jeddah, mobilnya mewah semua. Jadi jangan kaget kalau lihat mobil di Madinah semacam bekas ketabrak semua, hihi.
Menghafalkan hotel pas baru dateng juga susah, saking mirip semua gedungnya. Paling aman Google Maps aja. Oh ya disini juga banyak burung yang bisa kita kasih makan. Seru loh main sama mereka ini, karena buanyak banget.
Di beberapa jeda waktu yang panjang seperti sehabis shalat Subuh menuju Dzuhur bisa city tour lebih jauh naik bis. Dibawah ini bis kita selama disana, sejak dari Jeddah. Isinya cuma bersebelas jadi lowong banget.
Hari 3, Madinah
Selain beribadah di Masjid Nabawi, kita menuju Jabal Uhud, ke Masjid Quba dan melewati Masjid AlQiblatain dengan 2 kiblat yang berbeda. Pas hari ke 2 kita city tour juga naik bisa wisata terbuka, tapi aku jelasinnya dibawah aja ya.
Nah di atas itu kita ke bukit Uhud. Nanti dijelaskan disana ceritanya gimana terjadinya perang Uhud, karena disana ada pemandu yang berbahasa Indonesia. Bagus maknanya untuk diingat.
Lalu lanjut juga ke kebun kurma, tapi ga disarankan beli disini karena jauh lebih mahal. Lebih baik beli di deket hotel aja jauh lebih murah. Termasuk coklatnya ternyata lebih mahal 2 kali lipat tapi terlanjur beli karena belum tahu harga.
Lanjut ke Masjid Quba, ini masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah SAW pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba, sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Madinah. Disini banyak yang jualan oleh-oleh, tapi harus INGAT! Menyentuh artinya bayar kalau disini. Jadi ya lihat aja sebelum beli. Sempatkan juga shalat sunnah disini.
"Barangsiapa bersuci di rumahnya, lalu mendatangi Masjid Quba` dan shalat di sana satu shalat, ia mendapatkan pahala seperti pahala Umrah", HR. Ibnu Majah No. 1.412, dihukumi shahih oleh al-Albani.
City tour di Madinah, oleh pemerintah disediakan bis wisata dengan atap terbuka, jadi bisa keliling kota Madinah dengan mendengarkan penjelasannya dari earphone (dan dalam berbagai bahasa termasuk Bahasa Indonesia dan versi anak-anak). Biayanya 80 Saudi Riyal untuk dewasa, 40 Saudi Riyal untuk anak, 200 Saudi Riyal untuk 2 dewasa dan 2 anak. Lokasi naiknya juga di beberapa tempat. Dan bisa turun naik juga di beberapa lokasi termasuk mall.
Nantinya kita keliling ke 12 titik lokasi untuk dilihat dari atas bis, cuma kita ga turun karena takut ga keburu Ashar di Masjid Nabawi. Wih anginnya bukan sepoi doang tapi saking kencengnya sampai ngantuk.
Makanan selama Umrah gimana?
Di hotel sudah disediakan makan pagi, siang dan malam. Ada jam tertentu yang sangat ramai biasanya sesudah jam shalat, jadi sebaiknya pilih saat sepi.
Menu disana kebanyakan menu khas Arab, jadi yang siap-siap aja bosen sama nasi Mandhi, hihi, tapi enak semua makanannya. Dan pastikan kamu makan 3 kali lipat dari porsi biasa di Indonesia, karena Umrah itu fisik banget, ga lama pasti laper lagi.
Dan terakhir sebagai penutup, pastikan kamu cobain ALBAIK! Ini fast food tersohor disini karena dengan Rp. 50.000 kamu dapet 4 potong ayam, kentang goreng dan roti burger. Sementara kamu makan KFC disini bisa Rp. 120.000 cuma seporsi. Kok murah, iya Albaik ini CSR programme soalnya.
Tapi ingat antrian wanita ga tersedia di semua gerai Albaik. Jadi harus cek dulu sebelum masuk atau kamu bakalan diusir. Antriannya jangan tanya ya, untuk pria bisa puaannjaanggg banget dan lama, padahal serving time mereka ngebut loh kayak tangan robot, perdetiknya berharga banget. Yang wanita lebih sedikit antriannya, jadi waktu itu kita bisa beliin serombongan dengan mudah.
Sampai jumpa di artikel terakhir yang Mekkah ya.
0 comments