"Melbourne Museum", 2016
(Lola 5 tahun 1 bulan | Lana 3 tahun 1 bulan)
Salah satu destinasi favorit saya dan anak-anak di Melbourne, The Museum! I have to say, the did a good job. Museumnya keren banget, dan tema-temanya juga ga biasa. Udah gitu selain variatif, dikemas interaktif. Kirain ya museum bakalan biasa aja, tapi untuk tiket masuk (anak) yang gratis, Melbourne Museum is worth to visit.
Disini kita bisa melihat beberapa exhibition :
- Wild. Melihat kurang lebih 600 jenis satwa seperti mamalia, burung, dll.
- Dinosaur Walk. Seperti namanya kita bisa melihat sejarah dinosaurus.
- 600 Million Years. Mengenai asal muasal kehidupan di Australia, mulai dari plankton.
- Bugs Alive! Isinya tentang serangga, ada yang hidup dan sudah mati.
- Dynamic Earth. Terkesima dengan batu-batu alam yang cantik dan seputar kejadian di alam. Harus masuk ruangan 4D disini, pakai kacamata dan layar bioskopnya melingkar.
- The Human Body. Belajar tentang bagaimana cara kerja tubuh manusia, biologi dan sejarah kedokteran.
- Marine Life. Ada mahluk-mahluk yang hidup di air dan Big Giant Squid yang gede banget!
- The Mind. Keren deh kita bisa belajar tentang cara berpikir manusia.
- The Melbourne Story. Sejarah kota Melbourne sejak dari awal. Ada rumah jaman dahulu kala yang kecil banget.
- Dll. Masih banyak sekali exhibitions yang ada disini.
Melbourne Museum berada persis di belakang Royal Exhibition Building. Kesini juga gampang banget, banyak bus dan tram yang lewat. Oh ya kalau mau shalat di masjid, tidak jauh dari pintu museum, jalan kaki sekitar 15 menit, nanti ada Bediuzzaman Said Nursi Cultural Foundation Central Mosque (masuknya dari pintu samping, kalau dari depan tampak tutup). Kalau di kita sih mirip musholla, tapi ini salah satu mesjid yang agak luas di tengah City selain Madinah Mosque. Tapi kita kemarin pas kesini shalat di lorong kosong di dalam museum. Ada sofa di deket pintu keluar exhibition World War II.
Salah satu tips kesini, dateng di hari libur karena biasanya di Royal Exhibition ada acara pameran yang bisa kita datengin.
0 comments