"Royal Exhibition Building, Melbourne", 2016
(Lola 5 tahun 1 bulan | Lana 3 tahun 1 bulan)
Traveling is always a good idea right? Traveling means adventure, education and somehow you do believe dreams come true. So yessss our Melborne Trip was beyond amazing, it was super unforgetable!
Jadi ceritanya saya memang sudah berangan ingin berlibur ke Melbourne dengan anak-anak. Awalnya hanya saya saja dan Lana, mengingat kemarin sudah berlibur berduaan ke Disneyland dengan Lola, so it's Lana's turn. Kenapa Melbourne? Karena menarik kotanya (saya tipe city traveler rather than petualangan alam) dan tidak terlalu jauh. Kebetulan juga kakaknya suami sudah permanent resident karena 9 tahun tinggal disana. Sekalian main ke rumah barunya dan ikutan nginep 2 minggu.
Sebulan sebelum keberangkatan akhirnya saya memutuskan mengajak Lola dan mama saya berlibur. Kenapa ga sama suami? Karena dia harus ngantor, ga bisa cuti 2 minggu. Lagian kapan lagi bisa ngajakin mama jalan-jalan lama. Walaupun papah pas ditinggalin mama 2 minggu malah jadi kurusan, hihihi.
Selama berlibur disana, mertua dan kakak ipar saya yang tinggal di Jakarta juga ikut pergi bersama, jadinya di rumah ga pernah sepi. Pas jemput di airport juga harus 2 kali bolak balik, mobil ada 2 tapi anak-anak harus pake carseat dan bawaan koper banyak bangeeett. Mertua stay di Melbourne selama 2 bulan. Biasanya setiap tahun mereka ke Melbourne untuk waktu lama.
Oktober mungkin kurang tepat untuk berlibur karena masih peralihan dari Winter ke Spring, which is still super duper COLD!! Between 6-14 celcius. On November to December the ticket is pricey, already more than 10 millions Rupiah and as for kids, the price is almost the same with adult, pusing juga belinya kan kalau buat banyakan, biaya hidup di Melbourne pun udah tinggi (ini sih yang bikin kaget pas ngitung pengeluaran selama 2 minggu). Saya menggunakan maskapai Garuda Indonesia dan direct flight, guna menghindari kelelahan di jalan. Waktu itu lumayan enak, penerbangan tengah malam, sampainya pagi di Melbourne. Tips membeli tiket sebenernya ga ada, karena penerbangan direct flight jarang, biasanya yang murah kalau transit dulu. Kalau mau mungkin harusnya ikutan travel fair. Duh pas Garuda Travel Fair, pas saya udah di Melbourne, padahal itu gede banget loh diskonnya.
Hal terpening sebetulnya saat packing, karena ga mungkin bawa koper banyak, mengingat kita akan dijemput jadi koper harus minimal. Akhirnya saya menggunakan vacuum bag, agar coat dan semua pakaian tidak penuh. Memuaskan banget deh pake vacuum bag, tinggal beli di ACE dan cari yang tanpa penggunaan vacuum cleaner. Jadi cukup ditekan keluar aja udaranya dari plastik.
Pergi ke Melbourne selama 2 minggu ternyata ga membuat banyak waktu jalan-jalan bisa dimaksimalkan. Padahal terhitung cukup lama, tapi karena udara dingin jadi kami baru keluar rumah menjelang siang. Dan disana toko tutup jam 5 sore, jadi pulangnya juga cepat. Kecuali Kamis dan Jumat adalah Shopping Day, toko dan mall tutup jam 8 atau 9 malam.
Nanti pada artikel lain saya akan membuat itinerary juga review beserta tipsnya. Kalau sekarang mau cerita masing-masing spot saja. FYI, akan ada 10 POST untuk Melbourne Trip, jadi nanti silahkan diikuti terus ya.
First Spot, Royal Melbourne Exhibition Building
Lokasinya sangat ditengah kota dan dekat Museum of Melbourne. Disini biasa dipakai untuk pameran. Tamannya luas dan arsitekturnya bagus. Di dekat sini ada Collins Street dimana banyak pertokoan high end dan gedung-gedung pemerintahan. Jadi jalan kaki sekitar situ juga gampang.
Second Spot, Flinders Station
Salah satu spot wajib foto kalau ke Melbourne. Ini adalah stasiun kereta ditengah kota yang bisa menjangkau ke semua area Melbourne. Disekitarnya pertokoan di setiap blok, dan tentunya bisa melihat Yarra River. Di depan sini juga menjadi tempat perlintasan Tram dari berbagai arah.
Third Spot, H&M Store
Ini terbesar dan ada di Bourke Street. Gedenya sekitar 3 lantai. Dulunya ini kantor pos dan direstorasi jadi toko. Di depan H&M banyak band yang perform, tiap hari beda-beda, kita bisa duduk ditangga H&M dan melihat mereka main. Di Bourke Street itu banyak toko seperti H&M, Topshop, Cotton On, dll. Biasanya besar dan isinya juga lengkap. Bahkan ada toko donutnya di dalam Topshop! Disini juga banyak departement store seperti David Jones, Myer, dll.
Tinggal di rumah menjadi salah satu hal yang menyenangkan. Kebetulan rumah kakak ipar luas, sehingga anak-anak masih bisa sibuk berlarian kesana kemari. Kami tinggal di daerah Cobourg, North Melbourne. Area pemukimannya masih baru, semacam cluster. Di rumah sempat heater-nya belum nyala (karena baru pindahan), jadi rasanya kayak masuk kulkas, dingiiiiiin. Mandi juga cuma tiap pulang dari luar, kalau pagi mandi rasanya ga mungkin, walau hangat airnya tapi begitu keluar kamar mandi, tetep menggigil.
Disini problematikanya adalah toilet kering dan sampah harus dipisah antara Waste, Organic dan Recycle. Hehe ini bikin pusing karena ga biasa. Kakak ipar bukan bule, tapi karena pembangunan rumahnya sudah berdasarkan site plan dari developer, jadi toiletnya pun ikutan kering. Ga cuma itu toiletnya dipisah sama kamar mandi, where there's no sink, hahaha (kaget juga eike).
Most fave spot di rumah, tentunya kitchen. My kinda kitchen. Clean and maximizing spaces. Selama disini sarapannya roti atau cereal, siang makan diluar, dan baru deh malam kalau nyampe rumah sore, kita sempet masak, mostly steak, canjun chicken & chips karena ngikutin kebiasaan disini. Hobinya saya ke supermarket teruuuuus. Depan rumah ada Woolworths, atau kadang ke Coles, it's such a heaven on earth. Serba fresh, Gluten Free, GMO Free, dan no ini itu deh. Bahkan telur aja ada tulisannya Cage Free Eggs.
Fourth Spot, Yarra River
Disini pemandangannya indah apalagi menjelang malam hari. Jadi spot juga untuk turis foto. Saya pribadi sih ga melihat ini fenomenal tapi tetep indah buat difoto. Yarra River dekat dengan Flinders Street, hanya bersebrangan.
Fifth Spot, St. Paul Cathredal Area
Di area ini banyaaak sekali gedung bersejarah yang bisa diabadikan. Kota Melbourne memang tampak seperti kota tua tapi sangat dirawat, ada perasaan nostalgia melihat sudut-sudut kota disini. Di hari libur, kita bisa naik kereta kuda kerajaan dan berkeliling kota. Most of all the building are instagramable spot.
Sixth Spot, Hosier Lane (foto diatas).
Cari tempatnya ga susah tapi lorong ini agak terpencil. Disini banyak mural dan grafitti yang selalu berganti-ganti gambarnya. Semua gambar bisa digunakan jadi spot foto. Berhubung kemarin dingin ditambah ini lorong panjang, jadi makin kedinginan kita pas foto-foto.
Nah itu tadi 6 spot di daerah pusat kota Melbourne, yang masing-masing sangat berdekatan satu sama lain. Kalau jadwalnya dipadatin, dalam sehari kita bisa memutari semua spot tersebut. Di City, transportasi Tram gratis, jadi puas-puasin aja muterin sekitar situ. Ada banyak spot yang belum sempat saya datangi, maybe next time ya. Sampai jumpa di 9 artikel lainnya tentang Melbourne. Berhubung fotonya ribuan, jadi siwer nih milih-milihnya.
PS:
Kalau nanti dirasa bajunya tampak sama di artikel lain, harap maklum soalnya disini bajunya nyuci ke laundry terus dipake lagi, hahaha... Secara ya cuma bawa 1 koper sekeluarga buat 2 minggu.
5 comments
Semangat Fifi..Ditunggu yaa artikel selanjutnya about Melbourne :)
ReplyDeleteSeneng banget liat foto-fotonya dan baca tulisannya.
Hihi terima kasihhhh..
DeleteDitunggu ya, rencananya tiap hari upload 1 artikel Melbourne...
Selalu suka sama fotonya Kak Fifi. tone nya itu loooooh :D Btw, kakak ipar kk mirip banget sama suami ya. kayak kembar
ReplyDeleteHahaha iyaaa apalagi klo lagi lihat sekilas sih sama banget bentukannya :D
DeleteLoved reading this thhanks
ReplyDelete