Di event SOYJOY lalu, ada pembahasan bahwa menjadi orang tua adalah pengalaman yang merubah segala sudut pandang, it’s a life changing moment. Ketika dulu semua itu atas nama kebahagiaan diri sendiri, sekarang anak yang harus jadi prioritas. Bener banget dan setuju sama Ringgo di Pesan untuk Bjorka.

Hal paling sederhana adalah pemilihan pola makan, jujur aja dari kecil saya punya goals kalau jadi ibu-ibu ga mau tampilannya seperti ibu-ibu, mungkin karena selalu lihat mama tampak bugar dan sehat, jadi begitu juga keinginannya. Giliran udah dijalanin eh kok ga gampang, hahaha. Iya ternyata sekarang sudah ga semuda dulu, kalau makan sedikit bisa langsung jadi bukit.


Cut Carbo, atau diet karbohidrat sudah saya jalani selama 2 tahun ini, kurang lebih sesudah berhenti menyusui (kalau yang ngikutin blog ini dari lama, pasti tahu apa saja prosesnya di 2 tahun ini selama memangkas karbo). Tentunya karena pengen sehat dan berbonus langsing. Jadi ga butuh yang namanya diet berat tapi cukup mengkonsumsi makanan dengan porsi yang benar aja, khususnya memangkas karbohidrat.

Kenapa harus dikurangi? Karbo mengandung gula. Nah jika tubuh mencerna gula terlalu banyak maka kerja insulin akan lebih keras. Gula yang berlebih akan ditimbun menjadi lemak yang menyebabkan obesitas dan pada akhirnya bisa memicu diabetes.

Penelitian di Amerika Serikat dan Selandia Baru mengungkap, diet rendah karbo pada orang yang kelebihan berat badan berhasil menurunkan berat badan lebih besar daripada diet lain setelah 6 bulan.


Kalau bicara soal makanan enak kadang lupa sama yang namanya penyakit dibalik itu, jadi ada baiknya sebagai ibu memberikan contoh baik juga buat anak, (itu yang saya dapet dari mama).

Saat mengkonsumsi makanan, ahli gizi menyarankan agar kita peduli dengan nilai Glicemic Index (GI) yang dikandung makanan tersebut, apakah masuk kategori low GI, medium GI atau high GI.

Contoh makanan yang masuk kategori low GI antara lain kedelai, buah, sayur, dan susu. Sedangkan kategori medium GI sedang misalnya roti, mie, juga nasi merah. Makanan yang masuk golongan high GI antara lain minuman bubble, gula, madu, es teh, nasi putih.


Salah satu camilan favorit saya dan anak-anak adalah SOYJOY, karena selain yang terbuat dari kedelai, ini merupakan salah satu makanan yang kaya dengan serat dan memiliki kadar GI rendah dan menjaga gula darah dan nafsu makan yang akan membantu mengontrol porsi karbohidrat harian.

Konsumi SOYJOY 2 jam sebelum makan juga bikin kenyang jadi ga ngiler lihat camilan lain. Udah gitu SOYJOY bebas lemak trans, bebas gluten, tanpa pemanis buatan.

Nah apakah aman untuk konsumsi SOYJOY selama kehamilan? Aman dan baik. Karena mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh selama kehamilan yaitu protein, zat besi dan serat (tapi kalau ada food allergies dan sensitif terhadap salah satu bahan yang tercantum pada label jangan dikonsumsi dan periksa dengan dokter kandungan).

Lalu apa anak-anak boleh makan SOYJOY? Boleh untuk anak diatas 2 tahun. Dijamin pasti akan suka soalnya enak, Lola & Lana doyan banget nyemilin SOYJOY ibunya. Udah gitu cuma 130-140 kalori, dan dibuat dengan seluruh kedelai dan buah kering.

SOYJOY ada 5 rasa, Almond & Chocolate (Baru), Strawberry, Raisin Almond, Hawthorn Berry, Peanut dan Banana (my favourite). Kalau di Amerika dan Jepang sana rasanya lebih banyak lagi.

Mau tau info lengkap seputar Cut Carbo bisa cek Instagram SOYJOY di @soyjoyid. Atau pengen lihat berdasarkan data penelitian dan penilaian suatu menu makanan yang bisa memangkas karbo, bisa cek di www.soyjoy.co.id

So start a small change in your plate can bring bigger change for the whole family.