"Kunjungan perdana Lola ke dokter gigi", 2015
(Lola 3 tahun 11 bulan)
Sebagai orang dewasa, biasanya kita sering takut menghadapi dokter gigi. Bukan takut kepada dokternya, tapi lebih kepada rasa tegang menghadapi bor dan semua alat itu dimasukan ke dalam mulut. Saya sendiri sudah cukup sering ke dokter gigi, karena dulu pernah di pasang kawat gigi (braces) dan selama hamil sering langganan ke dokter gigi. Sehingga kunjungan merawat gigi merupakan hal yang biasa.
Lain dengan Lola, yang sedari kecil belum pernah saya bawa ke dokter gigi. Dan akhirnya saya mengajak dia karena giginya ada yang bolong, yang satu di tengah-tengah gigi depan, dan satunya lagi di taring. Saya khawatir jika tidak berkonsultasi, giginya menjadi jelek dan lubang akan semakin besar.
Mengajak anak kecil ke dokter gigi bukan perkara mudah. Saya membutuhkan 1 bulan untuk mempersiapkan mental Lola, agar tidak takut melihat kursi singgasana di dokter gigi. Biasanya saya bercerita dan memperlihatkan video tentang dokter gigi yang sedang merawat pasiennya. Bahkan saat sedang menyaksikan Finding Nemo, saya pun menceritakan seperti apa kunjungan ke dokter gigi.
Beberapa kali saya meyakinkan Lola, bahwa tujuan ke dokter gigi agar giginya kembali bagus, dan semua kumannya pergi. Setiap dia menggosok gigi pun, saya katakan jika kita bertemu dokter gigi, noda yang di gigi Lola bisa hilang dan giginya jadi putih bersih lagi.
Saya pun menguhubungi dokter gigi khusus anak, pada rumah sakit ibu dan anak. Ketika Lola menginjakan kakinya di ruangan bu dokter, sepertinya dia terpesona dengan kursinya. Saat duduk juga bisa mendengarkan susternya, walau saat pertama kali disuruh kumur, dia tahan airnya di mulut cukup lama karena terlihat canggung.
Selama proses penambalan, ternyata Lola diam saja padahal saya kira dia akan menangis meraung-raung minta pulang. Bayangkan suara bor yang mengikis gigi, dan dia harus membuka mulut cukup lama. Rasanya saya cukup lega dapat melihat Lola duduk manis.
Menurut bu dokter, gigi depannya tidak perlu ditambal, dan dibiarkan saja sampai tanggal. Gigi taringnya lah yang ditambal, karena lubangnya cukup dalam. Saya pribadi cukup kaget karena Lola tidak makan manisan, tetapi tetap saja giginya berlubang. Berarti saat menyikat gigi tidak maksimal.
Semoga kunjungan pertama ini tidak membuat dia takut lagi pergi ke dokter gigi. Tips dari saya, jika mengajak anak ke dokter gigi, siapkan cerita-cerita seru tentang ruangan dokter gigi dan mengapa kita harus kesana. Lola sangat antusias jika melihat giginya bersih sesudah menggosok gigi, dengan modal inilah, saya meyakinkan dia bahwa pergi ke dokter gigi pasti seru.
2 comments
Hi Fifi, boleh tau Lola dokter giginya dimana? Thank you :)
ReplyDeleteHalooo..
DeleteLola di RS Hermina Galaxy. Tapi di RS Ibu dan Anak dimana pun biasanya ada dokter gigi anak mbak. Jadi lebih enak konsultasinya :)