Jemari ini mengukir kata sembari memasukan data,
menuliskannya tanpa tinta tapi siapa saja masih bisa membacanya.
Dipijatnya tombol-tombol itu sesuai perintah majikan,
kadang lembut kadang kasar, tergantung ibu majikan lagi semangat atau semaput mengantuk.
Huruf bertemu huruf, kata menyapa kata, kalimat berkumpul dengan kalimat.
Masing-masing bertugas menyampaikan makna.
Satu persatu dirangkai sedemikian rupa.
Meski terasa biasa saja tapi susunan itu kini punya cerita.
Nak, Bunda hanya ingin bertutur melewati halaman warna-warni ini.
Meski pun tidak sewangi buku diary,
tapi perjalanan kita tetap semerbak kasih sayang Ayah dan Bunda.
Menulis sebuah kisah perjalanan,
mengais rejeki masa depan,
menangis bahagia menanti kelahiran.
*Ditulis Bunda, saat menunggu ayah tandatangan kontrak pekerjaan baru.
*Lembarannya kini berganti halaman, semoga lebih seru.
Senin, 14 Maret 2011
2 comments
selamat ya ayah bobby, semoga kontrak baru rezekinya tambah banyak & Barakallah buat kalian sekeluarga :)
ReplyDeleteah..sis, it's really touching... sob sob.. ;)
ReplyDelete