Idul Adha kali ini cukup membuat saya tidak dapat konsentrasi saat sholat Eid. Dimana saya membawa Lola dan Lana untuk sholat di lapangan dekat rumah. Saat rakaat pertama, Lana menghilang dari hadapan saya dan berjalan kebelakang shaf melalui celah. Kakaknya Lola, sibuk memanggil Lana untuk tidak berjalan terlalu jauh, namun dihiraukan Lana. Karena menjadi tidak konsentrasi akhirnya saya membatalkan sholat dan menengok kebelakang, dimana Lana sudah berjalan menjauh. Saya angkat Lana ke depan saya dan kemudian memulai sholat kembali, untungnya imam masih membaca surat.

Sholat kemarin jadi pelajaran, kalau anaknya baru bisa jalan kesana kemari sebaiknya bawa stroller atau bouncer biar dia tidak keasyikan jalan sendiri. Untungnya selama sholat tidak ada yang rewel. Seusai sholat, biasanya panitia potong kurban selalu makan ketupat di rumah orang tua saya karena kebetulan rumah kami berada di depan lapangan masjid, jadi kami semua sibuk mengurus persiapan makan, padahal saya sudah tergiur sekali melihat opor dan rendang yang begitu menggoda.

Acara makan-makan selesai, saya ajak Lola dan Lana melihat hewan kurban mereka, dan mengajari Lola untuk berani mendekati binatang. Saat adegan penyembelihan, Lola juga melihat, dan saya cukup speechless sendiri. Untung dia tidak menanyakan apa-apa, jadi saya merasa aman jika diminta menjelaskan kenapa hewannya harus disembelih. Secara Lola masih balita, dia tidak akan paham maksud sesungguhnya pengurbanan nabi Ibrahim.

Pulang ke rumah, saya mendapatkan jatah daging kurban banyak sekali, akhirnya bingung mau dimasak apa saja. Terpikir membuat steak, hahaha, tapi sudah feeling sepertinya akan gagal. Selamat hari raya Idul Adha ya. Kami tidak sempat berfoto keluarga karena sibuk sekali mengurus tamu dan suami mengurus pembelian hewan kurban yang telat, kami kira di mesjid dekat rumah orang tua masih banyak, ternyata sudah tidak ada stok, jadi saja suami harus mencari kesana kemari hewan kurban.