Pada pertengahan Januari lalu saya diundang oleh Far East Hospitality, sebuah manajemen hotel yang berlokasi di Australia, Cina, Denmark, Jerman, Hungaria, Malaysia, New Zealand dan Singapura untuk berkesempatan menginap dan mengunjungi hotelnya yaitu “Quincy” & “Rendezvous”, selama 3 hari 2 malam. Rendezvous Grand Hotel adalah hotel dengan basis ART, yaitu Attitude, Retro dan Technology, selain berada di lokasi bersejarah dan cultural district, Rendezvous Grand Hotel juga merupakan hotel dengan konsep artsy yang mengarah kepada art deco.
Salah satu yang ditawarkan Rendezvous disini adalah lokasinya di 9 Bras Basah Road yang sangat strategis untuk wisatawan, baik yang ingin berbelanja atau sekedar ingin menjelajahi seni & budaya di Singapura. Kalau lurus ke arah kanan hotel maka kita akan bertemu Orchard Road, surga belanja di Singapura. Atau bila kita memilih lurus ke arah kiri hotel, disana banyak menemukan museum dan art gallery ternama di Singapura. Coba cari infonya disini bila ingin menjelajahi The Art Scene in Singapore.
Selain itu mereka juga memiliki pelayanan yang baik, setibanya di Changi Airport saya dijemput dengan mobil Audi keluaran terbaru and a chauffeur, tapi saya malah sibuk memompa karena jadwal selanjutnya tiba di hotel adalah dinner, jadi bukannya enjoy the ride tapi sibuk melihat breastpump, karena Singapura tanpa kemacetan jadinya memompa terburu-buru takut terlalu cepat sampai di hotel.
Pengalaman menginap yang ditawarkan disini adalah nuansa artistik, Setelah memasuki hotel, tamu disambut oleh dinding panel langit-langit di depan meja resepsi yang menampilkan berbagai nada warna yang bisa berubah sepanjang hari. Palet warna hangat dari oranye, ungu dan magenta untuk mencerminkan perasaan senang di siang hari. Kemudian sore hari berubah ke palet yang menenangkan dan berkelas, warna hangat kuning. Pada malam hari akan berubah menjadi cyan dan biru.
Saat itu saya menginap di Club Room, dengan keuntungan bisa menikmati antar jemput bandara, internet gratis sepuasnya, free mini bar, masuk lounge hotel dan memilih untuk breakfast disana atau di Straits Cafe, lalu ada tur gratis dengan FunVee Open Top Bus City Tours untuk 2 pax dan menikmati 2 jam Airport Lounge Access serta early check -in dari jam 10.00 atau late check-out jam 16.00.
Rendezvous juga memilih pemenang desainer pembuat keycard hotel dari siswa Raffles College of Higher Education pada malam The New Rendezvous Launch Party. Keycard hotel ini selain berfungsi sebagai kunci bisa juga untuk dipakai mengunjungi The Singapore Philatelic Museum, The Asian Civilisation Museum dan Peranakan Museum, semacam previlege menginap disitu.
Salah satu momen yang cukup menyenangkan juga adalah saat breakfast di Courtyard satu meja dengan CEO dan manajer hotel. Bisa banyak bertanya dengan mereka dan karena kebetulan seluruh media dari Indonesia duduk disitu, maka kami juga membahas tongsis! Ya tahu kan, si monopod untuk selfie. Mereka takjub dan tidak pernah tahu ada benda semacam itu even exist in this world. Saya juga sangat kagum sama pelayanannya, mereka menyediakan menu halal tanpa saya harus memintanya terlebih dahulu.
Untuk Quincy Hotel, berbeda dengan Rendezvous, nuansanya sangat modern dengan sophisticated interior dan dominasi warna abu hitam. Favorit saya di hotel Quincy yaitu kamar yang menyediakan Nespresso! Keren sekali. Also a see-through bathroom window and borderless swimming pool di lantai atas.
Pengalaman kemarin ini betul-betul semacam a quick gateway dan me-time saya yang mungkin belum tentu bisa sering dilakukan lagi. I will always remember a good hospitality like that. Tidak hanya itu saya juga berkesempatan berkenalan dengan mbak Dini dari majalah Dewi, Ogut dari Herworld magazine, Katrin from Jakarta Globe, Andreas dari majalah Clara, Febiucil dan mbak Citra. New place means new friends. Seru banget ketemu mereka dan jalan-jalan selama disana.
Kita juga sempat melukis bareng di salah satu agenda kegiatan. Art jamming di Cups N Canvas, dimana bisa ngopi sambil belajar melukis disana. Semoga nanti berjumpa lagi di lain kesempatan dan bisa pergi berjalan-jalan lagi.
PS : Maaf ya selfie, tidak punya tongsis, haha. Oh ya ini juga koleksi baju Casa Elana favorit saya, Petunia top.
Salah satu yang ditawarkan Rendezvous disini adalah lokasinya di 9 Bras Basah Road yang sangat strategis untuk wisatawan, baik yang ingin berbelanja atau sekedar ingin menjelajahi seni & budaya di Singapura. Kalau lurus ke arah kanan hotel maka kita akan bertemu Orchard Road, surga belanja di Singapura. Atau bila kita memilih lurus ke arah kiri hotel, disana banyak menemukan museum dan art gallery ternama di Singapura. Coba cari infonya disini bila ingin menjelajahi The Art Scene in Singapore.
Selain itu mereka juga memiliki pelayanan yang baik, setibanya di Changi Airport saya dijemput dengan mobil Audi keluaran terbaru and a chauffeur, tapi saya malah sibuk memompa karena jadwal selanjutnya tiba di hotel adalah dinner, jadi bukannya enjoy the ride tapi sibuk melihat breastpump, karena Singapura tanpa kemacetan jadinya memompa terburu-buru takut terlalu cepat sampai di hotel.
Pengalaman menginap yang ditawarkan disini adalah nuansa artistik, Setelah memasuki hotel, tamu disambut oleh dinding panel langit-langit di depan meja resepsi yang menampilkan berbagai nada warna yang bisa berubah sepanjang hari. Palet warna hangat dari oranye, ungu dan magenta untuk mencerminkan perasaan senang di siang hari. Kemudian sore hari berubah ke palet yang menenangkan dan berkelas, warna hangat kuning. Pada malam hari akan berubah menjadi cyan dan biru.
Saat itu saya menginap di Club Room, dengan keuntungan bisa menikmati antar jemput bandara, internet gratis sepuasnya, free mini bar, masuk lounge hotel dan memilih untuk breakfast disana atau di Straits Cafe, lalu ada tur gratis dengan FunVee Open Top Bus City Tours untuk 2 pax dan menikmati 2 jam Airport Lounge Access serta early check -in dari jam 10.00 atau late check-out jam 16.00.
Rendezvous juga memilih pemenang desainer pembuat keycard hotel dari siswa Raffles College of Higher Education pada malam The New Rendezvous Launch Party. Keycard hotel ini selain berfungsi sebagai kunci bisa juga untuk dipakai mengunjungi The Singapore Philatelic Museum, The Asian Civilisation Museum dan Peranakan Museum, semacam previlege menginap disitu.
Salah satu momen yang cukup menyenangkan juga adalah saat breakfast di Courtyard satu meja dengan CEO dan manajer hotel. Bisa banyak bertanya dengan mereka dan karena kebetulan seluruh media dari Indonesia duduk disitu, maka kami juga membahas tongsis! Ya tahu kan, si monopod untuk selfie. Mereka takjub dan tidak pernah tahu ada benda semacam itu even exist in this world. Saya juga sangat kagum sama pelayanannya, mereka menyediakan menu halal tanpa saya harus memintanya terlebih dahulu.
Untuk Quincy Hotel, berbeda dengan Rendezvous, nuansanya sangat modern dengan sophisticated interior dan dominasi warna abu hitam. Favorit saya di hotel Quincy yaitu kamar yang menyediakan Nespresso! Keren sekali. Also a see-through bathroom window and borderless swimming pool di lantai atas.
Pengalaman kemarin ini betul-betul semacam a quick gateway dan me-time saya yang mungkin belum tentu bisa sering dilakukan lagi. I will always remember a good hospitality like that. Tidak hanya itu saya juga berkesempatan berkenalan dengan mbak Dini dari majalah Dewi, Ogut dari Herworld magazine, Katrin from Jakarta Globe, Andreas dari majalah Clara, Febiucil dan mbak Citra. New place means new friends. Seru banget ketemu mereka dan jalan-jalan selama disana.
Kita juga sempat melukis bareng di salah satu agenda kegiatan. Art jamming di Cups N Canvas, dimana bisa ngopi sambil belajar melukis disana. Semoga nanti berjumpa lagi di lain kesempatan dan bisa pergi berjalan-jalan lagi.
PS : Maaf ya selfie, tidak punya tongsis, haha. Oh ya ini juga koleksi baju Casa Elana favorit saya, Petunia top.
0 comments